Dear malam yang kian
basah oleh gerimis,
Apa yang salah dengan
kesendirianku?? Kenapa begitu banyak orang yang suka sekali menjodoh-jodohkan
aku dengan teman-temannya?? Mengusik kesunyianku yang selama ini baik-baik saja, menyenangkan-menyenangkan
saja. Apa yang salah dengan pilihanku untuk tidak pacaran?? Kenapa mereka
menganggap itu sebagai sesuatu yang aneh?? Lalu memangnya kenapa jika sampai
saat ini aku belum memiliki kekasih hati?? Apa itu dosa?? Bukankah dalam islam
pacaran itu dilarang?? Huufftt.
Dear malam yang
semakin dingin membekukan tulang,
Aku hanya ingin
memperbaiki diriku sebaik mungkin. Karna
aku percaya dengan firman-Nya, bahwa wanita-wanita baik adalah untuk laki-laki
yang baik, begitu juga sebaliknya. Selalu begitu. Allah tidak pernah salah
menuliskan takdirnya.
Tapi lantas bukan
berarti tidak ada seseorang yang ku kagumi saat ini, wahai malam. Ahhh,,
seharusnya sejak awal tak ku biarkan rasa ini tumbuh. Tapi betapa sulit
membunuh tunas-tunas cinta yang terlanjur menguncup. Ya Rabb,, maafkan aku.
Oww iyaa,, hari ini aku melihatnya lagi. Wajah menentramkan itu, senyum menyejukkan itu. Aku melihatnya kembali. Tapi sungguh, bahkan bermimpi untuk dekat dengannya saja aku tidak berani. Apalagi berangan-angan menjadi bidadari yang akan halal di sentuhnya, di kecup keningnya.
Duhai malam, rasanya
seperti berharap bisa menyentuh bulan sabit diatas langit. Mana mungkin aku
mampu menggapainya. Dia begitu sempurna di mata para wanita. Di kalangan ahkwat
pun, namanya selalu di dengungkan. Di puja-puja, meski aku tau dia tidak akan suka
dengan semua itu.
Tania sahabatku
pernah bilang, bahwa Tuhan selalu punya
jalan cerita yang menakjubkan. Karena itu maka bersabarlah, sebab aku akan
menemukan keindahan jalan itu sendiri, nanti jika waktunya sudah tiba. Dan
waktu itu adalah ketika dia dan walinya memintaku kepada orangtuaku. Tapi entah
kapan. Mungkinkah akan menjadi nyata?? Atau selamanya hanya akan menjadi
bunga-bunga mimpi?? Yang akan kejam memaksaku dengan tega membunuh rasa itu??
Ya Rabb, aku
pasrahkan segalaku kepada-Mu. Rasa ini engkau yang berikan, maka jika memang
bukan dia, ambilah kembali. Aku tak ingin memupuk dosa dengan terus
membiarkannya ada di hatiku. Melambungkan angan-angan, harapan-harapan. Aku takut
jika aku terjebak dalam hasutan hawa nafsu yang tidak Engkau ridhoi. Maka
biarlah aku menjaga diriku dan hatiku hanya untuk meraih cinta-Mu. Jikalau
nanti saatnya sudah tiba, aku yakin saat itu adalah seindah-indah waktu yang
telah Engkau janjikan.
Dear malam yang terus
beranjak dalam pelukan gerimis,
Kesendirianku saat
ini sungguh tak membuatku merasa kesepian. Justru aku merasa nyaman berada di
dalamnya. Karena aku bisa terus semakin dekat dengan-Nya. Semakin memperbaiki
diri. Agar aku pantas di pandang untuk mendapatkan pendamping hidup yang memang
layak. Aku ingin menjaga diriku agar Allah pun memberikanku seseorang yang juga
menjaga dirinya. Masalah perasaan ini, aku akan berusaha untuk melupakannya.
Biarlah ia indah jika memang tertakdir untuk indah kelak. Saat ini belum
waktunya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar